Saksi Mata Ungkap Fakta Kasus Dugaan Penganiayaan di Takalar : Briptu Fajar Tidak Pukul Korban

GARUDAPOS.ID – Takalar – karna viral diberitakan seorang oknum wartawan yang diduga ikut serta di parangi bersama oknum polisi di desa Soreang kecamatan mappakasunggu Takalar Kami tiem wartawan media online berusaha membuka tabir kebenaran dengan mendatangi oknum wartawan Abdul Salam Dg Ngimba yang diduga turut serta di parangi yang nyaris merenggut nyawanya yang diberitakan media online

Rabu 05 February 2025 kami mendatangi Oknum wartawan Abdul salam Dg Ngimba yang Masi trauma. Saat dikonfirmasi ia mengatakan “saya berempat bersama Briptu fajar, jabal Nur dan Muh Adnan berada di TKP tempat kejadian perkara memancing di sungai yang bersebelahan dengan Empang. Jadi saya melihat langsung dengan jelas bahwa Briptu fajar di parangi oleh Abd Karim Dg sau karna saya berada pas dibelakangnya Briptu fajar, sehingga saya sangat trauma dan shock sampai sekarang.

Lanjut Dg Ngimba, beruntung Briptu fajar dengan gerakan cepat menangkis tebasan parang Dg sau dengan kursi pelastik yang Briptu fajar duduki saat itu, sehingga kaki kursi itu patah. Selanjutnya saya dan Briptu fajar mundur sampai ke pintu air Empang dan berbalik bersiap untuk lari menghindari tebasan parang kedua dari Dg sau dan saya sempat mendengar Briptu fajar mengatakan ampunma bapak namun Dg sau bukannya berhenti malah bertambah marah dan mengejar kami dengan parang sehingga kami berempat lari ketakutan. Jadi saya sangat yakin kalau Briptu fajar tidak pernah memukul Abdul Karim Dg sau dengan kayu atau balok karna saya berempat bersama-sama lari ketakutan.

Lanjut Abdul salam Dg Ngimba menambahkan, posisi saya pas tidak jauh dibelakang Briptu fajar bersama jabal Nur yang berada pas dibelakang saya dan posisi Adnan tidak jauh di belakang jabal Nur inilah penjelasan Abdul salam Dg Ngimba yang Masi troma dan shock akibat kejadian tersebut ” tutur Dg ngimba

Demi ingin mengetahui kebenaran dari berita yang telah viral di media online kami dari tim media juga menemui dua orang saksi yaitu Muh Adnan dan jabal Nur teman mancing Dg Ngimba dan Briptu fajar yang ikut berada di TKP tempat kejadian perkara yang terjadi minggu 26 Januari 2025 sekitar jam 17;30 sore di desa Soreang kecamatan mappakasunggu Takalar

Saksi jabal Nur saat dikonfirmasi mengatakan “saya juga ikut pergi mancing berempat naik mobilnya Adnan bersama Dg Ngimba dan Briptu fajar. Karena Saya berada pas di belakangnya Dg Ngimba jadi saya melihat langsung dengan jelas kalau kami berempat didatangi Abdul Karim Dg sau yang awalnya saya tidak kenal dengan membawa parang dan menganyunkan parangnya kepada kami berempat. Namun karna Briptu fajar yang berada di depan kami bertiga jadi Briptu fajar yang menangkis tebasan parang tersebut dengan kursi pelastik yang dia duduki saat itu sehingga kursinya pecah.

lanjut jabal posisi, Dg Ngimba berdekatan dengan pak fajar pas di belakang fajar dan saya berada pas dibelakangnya Dg Ngimba dan Adnan berada tidak jauh dibelakang saya setelah melihat kursi yang digunakan oleh pak fajar untuk menangkis tebasan parang Abdul Karim Dg sau itu pecah karna kaget dan takut saya balik bersiap lari jadi saya tidak melihat Briptu fajar memukul Abdul Karim Dg sau dengan kayu atau balok cuma itu yang saya lihat dan yang saya ketahui ucap jabal Nur” Ucap Jabal

Sementara itu, Saksi Muh Adnan saat dikonfirmasi menceritakan “Setelah shalat ashar, dengan menggunakan mobil, kami berempat dengan Briptu fajar, Dg Ngimba dan jabal Nur pergi memancing di sungai dekat tambak. tidak lama kami memancing kira-kira jam 17:45 Wita menjelang magrib, tiba-tiba datang Abdul Karim Dg sau seseorang yang saya tidak kenal sebelumnya berteriak mengatakan “MAGRIBMI SETANG” sambil mengangkat parangnya mengarah kepada kami berempat yang saat itu sedang dalam posisi memancing. Kemudian dia langsung mengayunkan parangnya ke arah salah seorang dari kami berempat namun karna posisi Briptu fajar berada di depan kami yang duduk dikursi pelastik, maka Briptu fajar dengan gerakan cepat menggunakan kursi pelastik yang saat itu ia duduki untuk menangkis serangan tebasan parang dari Dg sau.

Lanjut Adnan, Setelah itu saya lihat Briptu fajar dan Dg Ngimba mundur untuk menghindari tebasan parang yang kedua. setelah itu saya lihat Dg sau bertambah emosi menebaskan parangnya yang ketiga kalinya. beruntung Briptu fajar mendapat kayu dekat pintu air untuk menangkis tebasan parangnya yang ketiga namun kayu itu patah. beruntung Dg sau jatuh terpeleset sehingga kami terhindar dari tebasan parang Dg sau. maka kami punya kesempatan untuk lari” ucap Adnan

Lanjut Adnan, saya lihat langsung dan jelas karna saya berada pas di dekat jabal Nur yang berdekatan langsung dengan Dg Ngimba yang juga berdekatan dengan Briptu fajar. Dg. Sau terus mengejar kami berempat dengan membawa parang. saking takutnya, kami berempat lari meninggalkan TKP. Pancing dan mobilpun kami tinggalkan di TKP karena rasa takut. Jadi saya sangat yakin kalau Briptu fajar tidak memukul karna kami berempat bersama Briptu fajar lari begitu Dg sau jatuh terpeleset setelah penebasan parangnya yang ketiga.

Hingga berita ini tayang kami belum sempat mengkonfirmasi Briptu fajar.

related

Scroll to Top