GARUDAPOS.ID_MAJENE – Kepala Desa Onang, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Asmadi diduga menebas leher salah seorang warganya dari Dusun Parabaya bernama Sukadding hingga tewas.
Kejadian itu terjadi pada Ahad (24/11/2024) malam, sekira Pukul 19.20 Wita di rumah Asmadi di Dusun Batutaku
Kapolres Majene, AKBP Toni Sugadri mengungkapkan kejadian bermula saat korban mendatangi rumah terduga pelaku (Kades Onang).
“Korban datang dengan menggeber motor lalu meneriaki Kades Onang dengan kata kasar ‘Kepala Desa Anjing’, lalu kemudian memasuki rumah terduga pelaku. Saat itu kades sedang menunggu waktu shalat Isya,” kata Toni di hadapan awak media, Senin (25/11).
Saat didatangi korban lanjut Toni, pelaku mengaku kaget dan secara spontan mematikan lampu rumahnya lalu kemudian mengambil sebilah parang yang disimpan di ruang kerjanya.
“Lalu pelaku pun menebas leher korban, sehingga korban jatuh tersungkur dan tewas di ruang tamu dengan bersimbah darah,” sebutnya.
Toni mengatakan, dugaan sementara penyebab pembunuhan tersebut karena dendam lama korban terhadap terduga pelaku.
“Disebabkan terduga pelaku yang merupakan kepala desa aktif, sedangkan korban adalah aparat desa yang diberhentikan (oleh pelaku). Namun korban tak terima diberhentikan,” ujarnya.
Lebih lanjut Toni membeberkan bahwa sebelumnya, korban juga pernah mendatangi rumah terduga pelaku dengan mengamuk dan merusak rumah dan mobil pelaku.
“Sehingga terduga pelaku melapor ke Polres Majene, dan waktu itu korban diproses lalu menjalani hukuman. Pelaku baru bebas pada bulan Agustus lalu, dan sempat kami damaikan (pelaku dan korban),” ungkapnya.
“Mungkin si korban tetap menyimpan dendam sehingga terjadilah peristiwa tersebut,” lanjutnya.
Kapolres Majene menambahkan, saat ini terduga pelaku telah diamankan dan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, pihaknya mengirim personel baik dari Polres maupun Polsek terdekat untuk berjaga di lokasi kejadian.
“Untuk sementara, pasal yang kami sangkakan adalah Pasal 351 ayat 2 KUHP yaitu penganiayaan berat yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. Kami masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” pungkasnya.
(Red*)