KPLP Lapas Kelas IIB Takalar Diduga Peras WBP Demi Amankan Jabatan

Garudapos.id  _ Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Takalar diduga selalu meminta uang kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) inisial LSL disaat ada berita sorotan untuk mengamankan agar tidak terjadi aksi unjuk rasa.

Walaupun diketahui bahwa issue yang menjadi sorotan aksi unjuk rasa adalah kejadian lama yang dimana sebelum pergantian kalapas baru namun KPLP tetap meminta uang kepada WBP untuk mengamankan jabatannya.

Karena adanya rencana aksi unjuk rasa dengan issue LSL menggunakan handphone dan mengedar narkotika jenis sabu didalam lapas dengan tuntutan copot KPLP dan Kalapas, KPLP tidak sungkan sungkan meminta uang kepada WBP inisial LSL untuk membayar para Demonstran agar tidak jadi melakukan aksi unjuk rasa, hal tersebut disampaikan LSL keawak media pada Tanggal 05 November 2024.

Menurut LSL saat mengadukan ke awak media dirinya mengatakan, “Saya setengah mati disini karena setiap ada yang mau melakukan demo selalu KPLP minta uang sama saya untuk amankan agar tidak jadi unjuk rasa padahal issue nya sama sekali saya tidak lakukan” ,tuturnya.

Lanjut LSL mengatakan, “Kalau menggunakan Handphone memang pernah tapi itu sebelum pergantian Kalapas baru dan KPLP baru” , pungkasnya.

Ditempat terpisah, Ketua Departemen Intelijen dan Investigasi dari lembaga Investigasi Negara, A Nasrun Dg Tarank mengatakan, “Seharusnya KPLP lapas kelas IIB takalar menyampaikan kepada lembaga yang ingin unjuk rasa bahwa semua issue yang menjadi sorotan itu tidak benar karena LSL sudah tidak menggunakan Handphone selama pergantian Kalapas dan KPLP baru menjabat, bukannya malah meminta uang kepada LSL untuk amankan diri dari tuntutan aksi Demo” , tandasnya.

Menurutnya, “Wajar kalau kami menduga KPLP ini memeras WBP LSL demi mengamankan jabatannya karna setiap ada lembaga yang mau demo dengan tuntutan Copot KPLP dia selalu minta uang untuk diberikan agar aksi tersebut tidak terjadi walau sebenarnya KPLP ini tau bahwa itu adalah issue lama sebelum dia menjabat” ,cetusnya.

Lanjut daeng mengatakan, “Ada dugaan KPLP ini sangat takut kehilangan jabatan makanya dia selalu meminta uang kepada WBP LSL tanpa memikirkan nasib dan bagaimana rasanya menjadi WBP, dan sekali lagi saya ulangi, harusnya KPLP menjelaskan bahwa issue tersebut adalah kejadian lama sebelum dirinya menjabat bukan malah meminta uang kepada WBP untuk mengamankan para demonstran” , tutupnya.

Setelah di konfirmasi ke Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Takalar melalui chat via WhatsApp hanya menyampaikan ucapan terimakasih.

 

Lanjut kalapas mengatakan, “Kurang lebih saya 2 bulan di takalar, pemberitahuan demo sudah sering, dan bagi saya demo adalah bagian untuk menyampaikan aspirasi sehingga saya tidak pernah meminta kepada siapapun termasuk ka kplp saya.. untuk menemui pihak yang akan demo agar demonya dibatalkan” ,cetusnya.

“Terimakasih kasih infonya dinda” tulis kalapas melalui chat via WhatsApp.

Menanggapi hal tersebut, Lembaga Pejuang Keadilan Rakyat (L-PAKAR) dan Aliansi Kontrol Sosial Indonesia (AKSI) akan melakukan unjuk rasa besar-besaran didepan kantor wilayah kementerian hukum dan hak asasi manusia.

Hingga berita ini tayang, KPLP belum bisa di konfirmasi, namun pihak media kami masih menunggu atau memberi ruang untuk hak jawab.

related

Scroll to Top