Garudapos.id, Majene — Keberadaan Pasar tradisional Pellattoang yang ada di Desa Tammerodo, Kecamatan Tammerodo Sendana. Seringkali menuai sorotan dari berbagai pengguna jalan.
Pasar tradisional ini merupakan pasar setingkat kecamatan. Lokasinya pun cukup strategis karena berada di antara jalan poros penghubung Majene–Mamuju.
Walaupun setingkat kecamatan, namun pasar itu tidak memiliki akses parkiran. Di pasar itu banyak ditemui para pedagang yang menjual hasil bumi dipinggir jalan. Biasanya pasar itu buka pada setiap hari selasa dan sabtu, (17/12/2024).
Parkiran yang ada dipasar Pellattoang ini seringkali memakai bahu jalan, sehingga seringkali terjadi kemacetan.
Walaupun hanya buka dua kali dalam seminggu, namun saat buka suasana pasar sangatlah ramai. Mereka yang datang ke pasar berasal dari orang-orang dari luar Desa Tammerodo, Kecamatan Tammerodo Sendana bahkan ada dari luar kecamatan yang datang berbelanja.
Membludaknya para pedagang dipasar tradisional Pellattoang membuat lapangan assamaturu Pellattoang dijadikan sebagai tempat berjualan dan mendirikan stand(Los) penjualan para pedagang kain dan alat perabotan rumah tangga.
Salah seorang masyarakat yang tak mau disebutkan namanya dan tinggal di dekat area pasar mengatakan kepada media ini, ” Pasar ini memang sangat ramai pak, apalagi kalau hari selasa begini. Namun para pedagang disini tidak tertata dengan baik, ucapnya.
Dirinya menambahkan bahwa pihak pengelola pasar tidak tegas dalam mengatur para pedagang. Makanya disetiap hari pasar dipastikan macet jalanan, “tandasnya.
” Ia juga berharap kepada pemerintah terkait, khususnya kepada pengelola pasar agar sekiranya dapat menata para pedagang. Jangan lagi ada yang menjual dagangannya dipinggir jalan, dan kami juga berharap agar sekiranya pihak yang mengelola parkiran jangan amburadul cara memarkirkan kendaraan, agar supaya arus lalulintas berjalan lancar, “tutupnya.
(Red*)